Bumi memang terdiam tanpa kata apalagi bersuara namun percayalah tiada rintihan tangisan penghuni bumi yang terlewatkan semuanya terkirim dan terekam di angkasa sampai pada sang kuasa
Selalu membisu namun yakinlah bumipun ingin berteriak sama seperti dirimu, lagi dan lagi kau hanya berkata sudahlah tak ada gunanya buat apa
Kau lihat bumipun sedang tak baik-baik saja namun diam menjadi pilihan
jauh mata memandang tak terlihat apa-apa tertutup oleh hiasan penawar yakni bintang serta bulan purnama,namun terbalik keindahan terdapat kekejaman yang mengancam, meteor serta benda langit ganas lainnya siap menerobos masuk namun bumi tetap terlihat baik-baik saja
tak kah diri merasa malu
Cukup sudah gundah gulana hanyalah sebuah firasat saja yang akan menghilang tertelan oleh waktu malam di temani oleh sang bintang hias yang tak haus akan ingin yang di terpa angin
Cukup mengahadapkan wajah bermuka lesuh penuh lintasan tetesan mutiara asin di hadapan sang kuasa sebagai pelipur lara yang selalu lirih akan diri yang tak pernah puas akan dunia
Selalu merana meronta akan hal yang tak pasti dan memberontak akan hal yang pasti bahkan mengutuk akan rasa yang tak sesuai dan seirama apalagi tak senada dengan hatinya
Namun apalah diri hanya manusia yang selalu ingin tanpa mau salah selalu merasa benar
Tak akan ada yang peduli semua punya masalah masing-masing karna setiap diri sibuk akan dirinya sendiri bukan untuk diri lain
Kebodohan akan keegegoisan pelahan-lahan membunuh dalam diam
Siapa yang ingin kau lawan,Tuhan kah?
Ataukan alam karna membiarkanmu hidup merana? namun jawabannya adalah dirimu sendiri
Sungguh indah orang yang mencari sesuatu dengan cara menggali diri dari dalam bukan hanya menemukan dan tak tahu siapakah yang menggali sampai diri hilang arah akan dirinya sendiri
Ada namun tak selaras rasa serta batin menjadi luka,berdarah dan bernanah namun tak berbau bangkai hanya bemuka masam akibat sebuah penghiatan atas diri sendiri yang tak di sadari